Selama kurang lebih 60 hari menjabat CEO ketiga Microsoft, Satya Nadella kini mulai gencar berupaya menyebar perangkat lunak buatan mereka ke 85% perangkat komputasi dunia yang tidak mengoperasikan Windows.
Minggu lalu, Microsoft meluncurkan software populer Microsoft Office untuk iPad keluaran Apple Inc. Microsoft juga akan menggratiskan biaya penggunaan peranti lunak Windows yang dipakai di smartphone dan tablet kecil. Langkah itu mungkin tidak banyak berpengaruh terhadap Microsoft secara finansial. Namun, langkah tersebut menjadi simbol perubahan cara berfikir dalam perusahaan, yang selama bertahun-tahun mengandalkan pendapatan dari biaya lisensi software.
Perubahan ini mencerminkan bahwa kerajaan Microsoft mulai memudar. Sistem operasi Windows yang mendominasi platform komputer selama berpuluh-puluh tahun. Windows berhasil memikat perancang program untuk mengembangkan aplikasi, mulai dari software penggajian karyawan hingga videogame berupa simulator penerbangan. Kesuksesan itu menempatkan Microsoft sebagai pusat komputerisasi personal maupun komputerisasi bisnis.
Hegemoni Microsoft kini mulai luruh akibat meningkatnya kemampuan browser serta maraknya software yang tersedia di Internet. Bertambahnya jumlah penggunaan perangkat mobile juga berpengaruh terhadap era komputerisasi ini. Kondisi ini membuka jalan bagi sejumlah perusahaan, seperti Google, Apple, dan Facebook Inc. Ketiganya kini menjadi pusat dunia digital. Platform mereka memikat para pengembang berikut pengguna, serupa dengan yang pernah dialami oleh Microsoft beberapa tahun lalu.
Sebelum Nadella mengambil kepemimpinan Microsoft, perusahaan ini sebetulnya tidak pernah memakai sistem bisnis yang tertutup. Microsoft telah lama membuat software Office pada Mac. Microsoft juga menawarkan dua aplikasi mereka, mesin pencari Bing serta aplikasi buku catatan OneNote, di perangkat yang disokong sistem operasi Apple dan Google. Namun, Nadella berupaya bergerak lebih cepat untuk menjangkau dunia komputer yang tidak berpusat di sekeliling Microsoft, dengan sungguh-sungguh berkomitmen menjadikan aplikasi Microsoft beroperasi diberbagai platform. Dari rangkaian perubahan tersebut akankah Microsoft menjadi perusahaan Open Source. Berikut adalah video wawancara dari Bloomberg TV tentang visi Microsoft dibawah kepemimpinan Satya Nadella:
link video